Jambi, 1 Oktober 2024 – Gubernur Jambi, Al Haris, menunjukkan komitmen kuat dalam penguatan sektor pangan melalui program Dumisake. Selain fokus pada pendidikan, kesehatan, dan pertanian, program ini menggelontorkan anggaran miliaran untuk memastikan ketahanan pangan di Provinsi Jambi.
Sejak tahun 2022, alokasi anggaran untuk sektor pangan melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi telah meningkat signifikan. Tahun lalu, anggaran sebesar Rp 166.875.000 dialokasikan, sementara pada tahun 2023, jumlahnya melesat menjadi Rp 9.061.000.000. Untuk tahun 2024, diperkirakan akan dianggarkan sebesar Rp 1.592.462.900.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Ismed Wijaya, menjelaskan bahwa anggaran ini ditujukan untuk tiga kegiatan prioritas: pengelolaan sumber daya ekonomi untuk kedaulatan pangan, peningkatan diversifikasi dan ketahanan masyarakat, serta penanganan kerawanan pangan.
“Di antaranya adalah bantuan peralatan untuk meningkatkan kualitas produksi pangan, termasuk bantuan lantai jemur yang diberikan kepada kelompok tani di seluruh Jambi,” ungkap Ismed.
Program ini juga mencakup pemberian bantuan modal kepada kelompok tani serta kegiatan pengolahan pangan lokal. Selain itu, ada inisiatif kampung pangan terpadu yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan cadangan pangan provinsi.
Dalam menghadapi kerawanan pangan, Dinas Ketahanan Pangan melakukan intervensi di daerah-daerah yang rentan, termasuk memberikan bantuan bibit, ternak, unggas, dan ikan kepada kelompok tani.
Program Dumisake ini telah membantu ratusan kelompok tani di berbagai kabupaten dan kota di Jambi. Selain itu, program ini juga mencakup bantuan beras bagi anak-anak yang mengalami stunting, serta pengembangan kampung pangan terpadu.
Dengan langkah ini, Gubernur Al Haris berupaya untuk memastikan kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat Jambi demi masa depan yang lebih sejahtera.
