“Museum Kerinci Siap Jadi UPTD, Ini Rencana Besarnya!”

Museum Kerinci Menuju Status UPTD, Disparbud Siapkan Langkah Besar

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kerinci menargetkan Museum Kerinci untuk menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) mandiri. Langkah ini dinilai strategis untuk meningkatkan anggaran serta memajukan peran museum dalam pelestarian budaya lokal.

Museum Kerinci, yang berlokasi di kawasan Wisata Danau Kerinci, Senggarang Agung, Kabupaten Kerinci, kini menjadi salah satu ikon unggulan Provinsi Jambi. Dikenal sebagai museum termegah di Jambi, museum ini tidak hanya menarik kunjungan dari pelajar lokal, tetapi juga mahasiswa dari berbagai universitas, seperti Universitas Andalas, Universitas Jambi, dan UIN Jambi.

Sekretaris Disparbud Kerinci, Santi, didampingi Pamong Budaya Museum Kerinci, Ibrahim, mengungkapkan bahwa museum ini buka setiap hari kerja secara gratis. “Mayoritas pengunjung adalah pelajar dari TK hingga SMA, juga rombongan mahasiswa yang melakukan penelitian,” ujarnya.

Di dalam museum, pengunjung dapat menemukan berbagai benda bersejarah dan replika budaya khas Kerinci. Salah satu daya tarik utama adalah Batu Goong replika, miniatur “bilik” sebagai tempat penyimpanan padi tradisional, serta “jaja”, alat tradisional untuk membajak sawah. Selain itu, terdapat koleksi menarik seperti pakaian adat Kerinci, pecahan gerabah, uang logam kuno, hingga fasilitas rumah tangga tempo dulu.

Museum Kerinci juga menampilkan tulisan Rencong Tanjung Tanah, yang menurut staf museum masih membutuhkan kajian ahli untuk memahami maknanya. “Ini tamu baru kami. Perlu ahli untuk mengungkap cerita di balik tulisan tersebut,” jelas Ibrahim.

Kerjasama dengan Universitas dan Dinas Pendidikan
Santi menambahkan, rencana menjadikan Museum Kerinci sebagai UPTD akan membuka peluang kerjasama lebih luas, termasuk dengan universitas untuk penelitian mahasiswa. “Kami juga berencana menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan, sehingga pelajar dapat mengunjungi museum untuk belajar sejarah dan mengikuti berbagai pameran,” ungkapnya.

Dengan menjadi UPTD, museum ini diharapkan bisa memperoleh dukungan lebih besar, termasuk bantuan dari kementerian. “Kalangan pelajar sangat tepat menjadikan museum ini sebagai tempat belajar sejarah dan budaya,” kata Santi.

Museum Kerinci bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga pusat edukasi dan pelestarian budaya yang terus dikembangkan untuk mendukung kemajuan Kabupaten Kerinci.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *