Honorer di Tebo Dirumahkan, Pemkab Tak Mampu Bayar Gaji

Pemutusan tenaga honorer kembali terjadi di Kabupaten Tebo. Sejumlah honorer yang tidak masuk dalam database nasional dan mereka yang gagal seleksi CASN 2024 terpaksa dirumahkan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Tebo, Teguh Arhadi, mengatakan kebijakan ini merupakan instruksi dari Kementerian PAN-RB, bukan keputusan Pemkab semata. Selain itu, keterbatasan anggaran juga menjadi alasan utama penghentian tenaga honorer.

“Yang tidak masuk database tidak bisa diproses dan harus dirumahkan. Kami juga tidak lagi memiliki anggaran untuk membayar mereka,” ujar Teguh, Selasa (4/2/2025).

Puluhan Honorer Kehilangan Pekerjaan

Dari data sementara, sebanyak 45 tenaga honorer di Sekretariat Daerah (Setda) Tebo sudah diberhentikan sejak Januari 2025. Namun, jumlah pasti tenaga honorer yang terdampak di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih dalam proses pendataan.

Pemkab Tebo juga masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat untuk mencari solusi bagi honorer yang telah bekerja lebih dari dua tahun namun tidak masuk database.

“Kami paham ini situasi sulit bagi mereka. Kami berharap mereka tetap bersabar karena kebijakan ini masih dalam pembahasan,” tambah Teguh.

Angka Pengangguran di Tebo Berpotensi Meningkat

Dengan banyaknya honorer yang kehilangan pekerjaan, angka pengangguran di Kabupaten Tebo diperkirakan meningkat. Banyak tenaga honorer yang sudah lama mengabdi kini menghadapi ketidakpastian, tanpa kepastian apakah mereka bisa kembali bekerja di instansi pemerintah.

Pemkab Tebo berharap pemerintah pusat segera memberikan solusi konkret, terutama bagi tenaga honorer yang telah lama bekerja namun kini harus kehilangan mata pencaharian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *