Portal PT Asiatic Blokir Akses Warga Bahar, 125 KK Terancam

Warga Bahar Terancam Terisolasi, Jalan Utama Dipasangi Portal PT Asiatic

Sekitar 125 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Empat Sungai Beruang, Desa Tanjung Lebar, Kecamatan Bahar, Muaro Jambi, kini terancam kesulitan beraktivitas setelah PT Asiatic Persada (BSU) memasang portal yang menghalangi jalan utama desa. Jalan ini menjadi satu-satunya akses warga menuju rumah sakit, pasar, dan untuk mengangkut hasil perkebunan.

Kepala Dusun Empat, Heldo Urbach, mengungkapkan keluhan warga yang merasa terkejut dengan pemasangan portal tanpa pemberitahuan atau koordinasi terlebih dahulu dengan perangkat desa. “Kami bergantung pada jalan ini untuk segala kebutuhan, dari kesehatan hingga ekonomi. Sekarang kami terancam tidak bisa keluar masuk desa,” kata Heldo, Rabu (12/2/2025).

Menurut Heldo, perusahaan tidak melibatkan perangkat desa, camat, atau tokoh masyarakat dalam pengambilan keputusan ini. Warga meminta agar perusahaan membatalkan pemasangan portal dan mempertimbangkan dampaknya bagi kehidupan mereka. Heldo juga meminta pemerintah daerah dan DPRD Muaro Jambi untuk segera turun tangan.

Kepala Desa Tanjung Lebar, Endang Lestari, mengaku tidak mendapatkan pemberitahuan dari pihak perusahaan tentang pemasangan portal ini. “Kami tidak pernah menerima informasi apapun. Ini akses utama warga, jika portal tetap dipasang, bisa memicu konflik,” ujar Endang.

Endang menambahkan bahwa pihak desa akan segera melakukan pengecekan langsung ke lokasi pada Kamis (13/2/2025) untuk meninjau situasi lebih lanjut. Warga berharap ada solusi yang cepat agar akses mereka tidak terhambat lebih lama.

Pemasangan portal ini memicu kemarahan warga, yang kini menunggu tindakan tegas dari pemerintah daerah. Jika tidak ada penyelesaian, bukan tidak mungkin akan terjadi protes atau bahkan bentrokan di lapangan. Warga berharap PT Asiatic Persada dapat segera mencabut portal tersebut demi kepentingan bersama.

Sumber : https://benuanews.com/portal-milik-pt-asiatic-persada-atau-bsuratusan-kepala-keluarga-di-sungai-bahar-terancam-tidak-bisa-beraktivitas/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *